Sabtu, 08 April 2017

THE POWER OF PUTIH ABU-ABU

Sekilas cerita tentang pengalaman menjadi murid SMAK St. Albertus (Dempo) Malang.
Bagi saya, kenangan masa SMA adalah masa yang sulit dilupakan karena banyak cerita indah yang saya lalui bersama teman-teman dan guru-guru. Saya sangat senang dan bangga menjadi bagian dari DEMPO.

Pengalaman berkesan selama saya belajar di Dempo seperti kegiatan retret di Wisma Syalom Batu bersama kelas X-S.2 (MEONK) dan mendaki Bukit Banyak. Dari kegiatan ini saya mendapat pelajaran tentang bagaimana menjalin persaudaraan yang baik dengan teman-teman, saling membantu ketika jatuh, bahkan sampai gendong-menggendong. Kemudian saat menginjak kelas 11, aksi-aksi heboh kami dimulai. Kelas XI-S.3 (MBOH) ini bisa dikatakan kelas brutal. Kami sering mendapat teguran dari Bapak/Ibu guru dan bahkan beberapa guru meninggalkan kelas saat mengajar, karena kami sangat sulit diatur. Di kelas 11 kami diwajibkan membuat Karya Tulis. Cukup memeras otak, namun di sisi lain juga bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas siswa/siswi.

Saya juga sangat senang boleh bergabung dalam DEMPO CHOIR CLUB. Banyak pengalaman luar biasa yang saya dapat dari Dempo Choir ini. Menjadi petugas paduan suara saat upacara bendera/ misa kudus, tampil di event-event sekolah seperti inagurasi MOS, Gelar PTS, Dempo Fair, Reuni Akbar, dll. Kami juga telah meraih juara dalam Karangturi Choir Games 2015 di Semarang, dan juga pada kompetisi Saint Angela Children and Youth Choir Festival 2016 di Bandung. Tentunya saya sangat bangga dapat berprestasi & membawa nama baik Dempo di tingkat nasional.

Di kelas XII-S.2 (BURUNG) juga banyak pengalaman seru lainnya. Acara ulang tahun Dempo ke-80 tahun, mempersiapkan stand kelas saat Dempo Fair, foto yearbook, sampai hari-hari terakhir menjelang ujian. Kami anak kelas 12 diberi kesempatan untuk berekspresi dengan atribut yang unik, melepaskan balon harapan, tanda tangan di banner “#AYOLULUSBARENG!”, juga memberikan bunga mawar kepada Bapak/Ibu guru.
 Tak terasa sudah 3 tahun saya melewati masa SMA bersama teman-teman dan guru-guru. Saya bangga menjadi Dempoers. Berkat Dempo, saya belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan lebih menghargai waktu seperti yang diterapkan di Dempo. Saya juga dapat mengenal banyak teman dari berbagai daerah.

Pesan saya untuk Dempo lebih tingkatkan kualitas dan fasilitas pendidikan supaya Dempoers lebih nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. Semoga Dempo jaya selamanya. Untuk teman-temanku jangan sombong ketika sukses nanti, tetap jaga persaudaraan. Semoga sukses selalu, see you on top! :) VIVA DEMPO!!!