Sekilas cerita tentang pengalaman menjadi murid SMAK St. Albertus (Dempo) Malang.
Bagi saya, kenangan masa SMA adalah masa yang sulit dilupakan karena banyak cerita indah yang saya lalui bersama teman-teman dan guru-guru. Saya sangat senang dan bangga menjadi bagian dari DEMPO.
Bagi saya, kenangan masa SMA adalah masa yang sulit dilupakan karena banyak cerita indah yang saya lalui bersama teman-teman dan guru-guru. Saya sangat senang dan bangga menjadi bagian dari DEMPO.
Pengalaman berkesan selama saya belajar di Dempo seperti
kegiatan retret di Wisma Syalom Batu bersama kelas X-S.2 (MEONK) dan mendaki
Bukit Banyak. Dari kegiatan ini saya mendapat pelajaran tentang bagaimana
menjalin persaudaraan yang baik dengan teman-teman, saling membantu ketika
jatuh, bahkan sampai gendong-menggendong. Kemudian saat menginjak kelas 11, aksi-aksi
heboh kami dimulai. Kelas XI-S.3 (MBOH) ini bisa dikatakan kelas brutal. Kami
sering mendapat teguran dari Bapak/Ibu guru dan bahkan beberapa guru
meninggalkan kelas saat mengajar, karena kami sangat sulit diatur. Di kelas 11
kami diwajibkan membuat Karya Tulis. Cukup memeras otak, namun di sisi lain juga
bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas siswa/siswi.
Saya juga sangat senang boleh bergabung dalam DEMPO CHOIR
CLUB. Banyak pengalaman luar biasa yang saya dapat dari Dempo Choir ini. Menjadi
petugas paduan suara saat upacara bendera/ misa kudus, tampil di event-event
sekolah seperti inagurasi MOS, Gelar PTS, Dempo Fair, Reuni Akbar, dll. Kami juga telah meraih
juara dalam Karangturi Choir Games 2015 di
Semarang, dan juga pada kompetisi Saint
Angela Children and Youth Choir Festival 2016 di Bandung. Tentunya saya sangat bangga dapat berprestasi
& membawa nama baik Dempo di tingkat nasional.
Di kelas XII-S.2 (BURUNG) juga banyak pengalaman seru lainnya.
Acara ulang tahun Dempo ke-80 tahun, mempersiapkan stand kelas saat Dempo Fair,
foto yearbook, sampai hari-hari terakhir menjelang ujian. Kami anak kelas 12
diberi kesempatan untuk berekspresi dengan atribut yang unik, melepaskan balon
harapan, tanda tangan di banner “#AYOLULUSBARENG!”, juga memberikan bunga mawar
kepada Bapak/Ibu guru.
Tak terasa sudah 3
tahun saya melewati masa SMA bersama teman-teman dan guru-guru. Saya bangga menjadi
Dempoers. Berkat Dempo, saya belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan lebih
menghargai waktu seperti yang diterapkan di Dempo. Saya juga dapat mengenal
banyak teman dari berbagai daerah.
Pesan saya untuk Dempo lebih tingkatkan kualitas dan
fasilitas pendidikan supaya Dempoers lebih nyaman dalam kegiatan belajar
mengajar. Semoga Dempo jaya selamanya. Untuk teman-temanku jangan sombong
ketika sukses nanti, tetap jaga persaudaraan. Semoga sukses selalu, see you on
top! :) VIVA DEMPO!!!